SEMARANG, Joglo Jateng – Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebutkan bahwa Kota Semarang adalah salah satu dari dua kota di Jawa Tengah yang tengah disiapkan menjadi kota metropolitan.
Menurut dia, visi dan misi pembangunan jangka panjang 2045 sudah disiapkan sejak sekarang.
Untuk Semarang, visi yang utama adalah kota metropolitan layak huni, maju, dan berkelanjutan.
Untuk menjadi kota layak huni, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, seluruh indikator harus jelas dipenuhi.
Sehingga semua masyarakatnya nyaman dan sejahtera.
“Kemudian, maju. Pastinya harus maju. Berkelanjutan ini artinya program-program harus sustainable,” katanya.
BACA JUGA: Imbas Tragedi Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Disdik Bakal Batasi Izin Study Tour!
Ita memastikan, program-program daerah yang sudah direncanakan hingga 2045 tetap berjalan.
Dan tidak akan terpengaruh dengan pergantian pemimpin setiap lima tahunan.
“Tidak karena kepala daerah ganti, kemudian programnya ganti. Tapi pasti harus berkelanjutan. Ini sudah ditata platformnya, perencanaannya oleh Bappenas sehingga sampai 2045 sudah ada tahapan yang harus dilakukan pemerintah daerah,” ujarnya.
Program yang sudah disusun secara nasional oleh Bappenas itu, lanjut Ita, telah ada turunannya.
Yakni berupa kebijakan yang disesuaikan dan dikolaborasikan dengan kearifan lokal.
“Kalau Kota Semarang Alhamdulillah maju pertumbuhan ekonominya, penurunan stunting, kemiskinan. Bahkan, di 2023 kemiskinan ekstrem di Kota Semarang sudah nol,” katanya.
BACA JUGA: Bakal Ditindak! Satpol PP Pati Akui Kesulitan Tertibkan PKL di Alun-alun Pati
Meski demikian, kata dia, Kota Semarang memang masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah (PR).
Seperti gini ratio masih tinggi hingga pendidikan masyarakat.
Sebagaimana kawasan pesisir, Ita mengakui bahwa persoalan banjir dan rob menjadi persoalan tersendiri.
Tetapi dengan berbagai program diharapkan persoalan tersebut bisa terselesaikan.
“Di tahun 2024 sudah banyak pembangunan yang tentunya Insyaa Allah sudah mulai bisa mengurangi genangan. Baik yang ada di Tambaklorok, kemudian juga nanti penanganan atau normalisasi Sungai Tenggang,” katanya.
Selain proyek dari pusat, kata dia, Pemkot Semarang juga melakukan berbagai upaya.
Seperti peninggian Jembatan Nogososro dan crossing di Rumah Pompa Waru.
“Jadi ini adalah kolaborasi yang harus terus-menerus dilakukan. Dan itu prioritas jangka panjangnya salah satu juga pengendalian banjir,” ucap Ita. (ara/adf).