SEMARANG, Joglo Jateng – DPC PDI Perjuangan Kota Semarang telah menjaring sebanyak 18 pendaftar.
Baik dari kader maupun eksternal sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu diungkapkan Ketua DPC PDIP Kota Semarang Hendrar Prihadi.
BACA JUGA: Ketua KPU RI: Caleg Terpilih tidak Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada 2024
“Sampai ditutup kemarin 11 Mei pukul 24.00 WIB, kami dari PDIP sudah menerima 18 pendaftar. Mereka sudah mengambil formulir,” katanya, Senin (13/5).
Dari 18 pendaftar penjaringan yang digelar PDIP Kota Semarang itu, terdiri atas empat orang mendaftar sebagai bakal calon wali kota dan 14 sebagai bakal calon wakil wali kota Semarang.
Empat pendaftar bakal calon wali kota, yakni Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu (petahana), Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin.
Kemudian Arnaz Agung Andrarasmara (Ketua Baznas, KONI, dan Kadin Kota Semarang), serta Rukiyanto (anggota DPRD Kota Semarang).
Semula ada lima pendaftar bakal calon wali kota.
Tetapi Supriyadi yang juga mantan Ketua DPRD Kota Semarang mengubah keputusannya jadi mendaftar sebagai bakal wakil wali kota setelah petahana mendaftar.
Sedangkan 14 lainnya yang mendaftar bakal calon wakil wali kota, antara lain Fajar Purwoto (mantan Kepala Satpol PP), pengusaha Dewi Susilo Budihardjo.
Lalu praktisi informasi Bimo Triwicaksono, dan Hermansyah Bakri (advokat).
“Yang kemudian kami tunggu seminggu, sampai tanggal 18 Mei nanti mengenai keseriusannya (mendaftar, Red.), dengan cara apakah mereka mengembalikan formulir atau tidak. Dari 18 pendaftar yang serius berapa?” kata Hendi, sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Mbak Ita Siapkan Semarang Jadi Kota Metropolitan, Ini Visi Misinya!
Setelah para pendaftar mengembalikan formulir, kata dia, PDIP Kota Semarang berencana mengajak mereka untuk bertemu dengan struktur partai.
Mulai tingkat DPC, PAC, hingga ranting pada 20-22 Mei 2024. Intinya, kata Hendi yang juga Ketua Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI itu.
Ia ingin mereka menceritakan keseriusannya mendaftar sebagai bakal calon wali kota maupun wakil.
“Saya kepengen mereka menceritakan kepada struktur partai. Nek dadi wali kota, meh ngopo, meh mbangun opo, dan sebagainya’ (Kalau terpilih jadi wali kota mau bagaimana, ingin membangun apa),” katanya.
Setelah itu, kata dia, nama-nama dari hasil penjaringan tersebut akan diserahkan kepada DPD dan DPP PDIP.
Yakni bisa diputuskan atau direkomendasikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sementara, Supriyadi yang sebelumnya mendaftar sebagai bakal calon wali kota memutuskan mengubah jadi wakil wali kota setelah melihat Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga petahana mendaftar.
“Hal itu saya lakukan setelah berkoordinasi dengan pimpinan partai kami (PDIP, Red.) juga dari pengurus DPD PDIP Jeteng dan pengurus DPC serta rekan anggota PDIP Kota Semarang,” ungkapnya.
Semula, Hevearita selaku Wali Kota Semarang menyampaikan keinginannya pensiun dan tak melanjutkan ke periode kedua.
Tetapi akhirnya memutuskan mendaftar setelah diperintah Ketua Umum PDIP Megawati.
“Karena Bu Ita jadi mendaftar, saya merasa Bu Ita yang paling layak sebagai calon wali kota. Makanya, saya ganti daftar jadi wakil wali kota, dan saya siap mendampingi Bu Ita,” pungkasnya. (ara/int/adf)