PATI, Joglo News – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati membuka kran investasi secara besar-besaran.
Namun masuknya investasi ini dinilai menimbulkan efek terhadap lingkungan.
Sebab masih ada oknum investor yang tidak memedulikan lingkungan sekitarnya.
Hal ini seperti yang ditemukan oleh Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Sukarno.
Sukarno tidak menyebutkan lokasi dan nama perusahaannya secara jelas.
Namun persoalan ini masih sering ia temukan di beberapa tempat.
“Kalau ada investor masuk harus memperhatikan lingkungan. Industrinya harus memperhatikan pertanian, perikanan, peternakan,” ucap dia.
BACA JUGA: Bupati Pemalang Tak Larang Study Tour Meski Ada Edaran Pelarangan, Ini Alasannya!
Ia pun meminta tagline Pati Bumi Mina Tani dapat betul-betul direalisasikan.
Pihaknya juga telah mengusulkan hal ini dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Pemkab Pati.
Politisi Golkar ini juga menyoroti terkait Instalasi Pengelolaan Air Limbah atau IPAL.
Ia mendorong agar perusahaan dapat menerapkan aturan tersebut untuk menjaga lingkungan.
“Karena proses pembuatan IPAL itu membutuhkan biaya, akhirnya dengan sembunyi-sembunyi.
Sehingga tidak diolah lewat IPAL dulu, tapi langsung dibuang,” bebernya.
BACA JUGA: Dinas Menyebut Laporan Kekerasan Seksual di Jepara Semakin Menurun
Menurutnya hal tersebut harus betul-betul terus dikontrol dan diawasi.
Jangan sampai dibiarkan seenaknya yang berdampak terhadap lingkungan.
“Investor memang banyak yang masuk ekonomi dapat meningkat. Namun, di sisi yang lain lingkungan juga harus tetap terjaga,” pungkasnya. (lut/fat).