BANYUMAS, Joglo News – Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas memastikan peningkatan aktivitas Gunung Slamet tidak memengaruhi kunjungan wisatawan, khususnya ke Kawasan Wisata Baturraden.
Hal itu terlihat dari kunjungan wisatawan pada libur panjang akhir pekan lalu ke sejumlah destinasi di Kawasan Wisata Baturraden, khususnya objek wisata milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas yang meningkat dari hari-hari biasa.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas Wardoyo.
Ia mengatakan, berdasarkan data kunjungan wisatawan di dua objek wisata milik Pemkab Banyumas yang berada di Kawasan Wisata Baturraden, jumlah wisatawan yang Lokawisata Baturraden pada hari libur yang bertepatan dengan Hari Waisak, Kamis (23/5), tercatat mencapai 1.605 orang.
BACA JUGA: Berdampak Positif, Pj Bupati Banyumas Berharap Festival Balon Udara UMP Bisa Berkelanjutan!
Sedangkan pada Jumat (24/5) sebanyak 1.338 orang.
Menurut dia, jumlah kunjungan wisatawan tersebut menunjukkan peningkatan dari beberapa hari sebelumnya, yakni Senin (20/5) tercatat sebanyak 396 orang, Selasa (21/5) sebanyak 578 orang, dan Rabu (22/5) sebanyak 940 orang.
Sementara, kunjungan ke Taman Botani, pada Senin (21/5) sebanyak 17 orang, Selasa (21/5) sebanyak 25 orang, Rabu (22/5) sebanyak 16 orang, Kamis (23/5) sebanyak 156 orang, dan Jumat (24/5) sebanyak 42 orang.
“Ini menunjukkan bahwa wisatawan tidak terpengaruh oleh peningkatan aktivitas Gunung Slamet, sehingga tetap berkunjung ke Baturraden. Apalagi Kawasan Wisata Baturraden jauh dari radius bahaya erupsi Gunung Slamet,” katanya, beberapa waktu lalu.
Dalam hal ini, jarak Lokawisata Baturraden ke puncak Gunung Slamet sekitar 12 kilometer.
Sedangkan radius bahaya erupsi Gunung Slamet itu 3 kilometer dari kawah puncak gunung.
BACA JUGA: Kabupaten Bantul Yogyakarta Pecahkan Rekor Sajikan Mie Lethek Terbanyak Hingga 5000 Porsi!
Kendati demikian, dia mengakui ada beberapa destinasi wisata yang lokasinya ke arah utara atau lebih tinggi dari Lokawisata Baturraden.
Di antaranya Pancuran Tiga dan Pancuran Tujuh, yang dikelola oleh anak perusahaan Perum Perhutani, yakni PT Palawi Risorsis.
Menurut dia, dua destinasi tersebut merupakan objek wisata air panas yang mengandung belerang.
“Oleh karena itu, kami mengimbau pihak pengelola untuk secara rutin memantau suhu air panasnya guna mengantisipasi terjadi peningkatan suhu termasuk kemungkinan adanya kandungan lain yang muncul selain belerang meskipun saat ini telah terpasang papan-papan peringatan,” kata Wardoyo. (ara/abd).