SEMARANG, Joglo News – Lebih dari 500 kapal ikut memeriahkan tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji di Tambaklorok, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara.
Tradisi ini diketahui sempat vakum selama 4 tahun karena pandemi covid-19.
Hal itu diungkapkan Ketua panitia sedekah laut, Suwartono.
BACA JUGA: UNS Surakarta Pastikan Tak Naikkan UKT dan IPI 2024
I mengatakan, pada tahun sebelumnya hanya sekadar ada selamatan saja.
Untuk tahun ini, ia merasa bersyukur karena sedekah laut bisa terlaksana dengan baik dari hasil dari swadaya masyarakat dan nelayan.
“Ini merupakan bentuk nguri-uri budaya. Ada 500 perahu yang ikut. Harapannya kami semua khususnya nelayan bisa mendapatkan tangkapan yang berlimpah di laut. Mudah-mudahan tidak ada halangan apapun,” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo Jateng, belum lama ini.
Ia menjelaskan, dalam proses sedekah laut, kepala kerbau dilarung bersama sesaji dan makanan tradisional.
Sebelumnya juga telah dilakukan doa bersama oleh para nelayan dan masyarakat Tambaklorok.
Suwartono berharap, Sedekah Laut Larung Sesaji bisa menjadi agenda rutin Pemerintah Kota Semarang.