YOGYAKARTA, Joglo News – Ratusan warga jagalan, Bantul menolak adanya pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Karangmiri yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Selain tidak mendapatkan informasi adanya pembangunan pengolahan sampah tersebut, bau busuk dan polusi suara jadi pemicu penolakan pengoperasian TPS3R di lokasi tersebut.
Salah satu warga Jagalan, Bantul Andri Triyanto mengatakan, awal mula penolakan ini dikarenakan masyarakat Jagalan tidak tahu adanya pembangunan TPS3R Karangmiri tersebut.
Di mana saat dilakukan konfirmasi ke kelurahan, mereka pun tidak mengetahui adanya pembangunan tersebut.
BACA JUGA: PPDB TK, SD dan SMP di Kudus Segera Dibuka Dengan Empat Jalur, Apa Saja?
“Maka dari itu, warga kaget dan menolak adanya TPS3R. Karena kita sama sekali mendapatkan informasi dari pemerintah bagaimana atas pembuatan TPS3R tersebut,” ungkapnya, Selasa (4/6).
Ia menambahkan, saat dilakukan uji coba pengolahan sampah di TPS3R Kamis pada (30/5) lalu, aroma sampah tercium sampai radius 500 meter.
Selain itu, terdengar suara bising yang mengganggu masyarakat.
BACA JUGA: 2 Wasit Tarkam di Semarang Jadi Korban Pengeroyokan, Begini Kronologinya
Bahkan, beberapa warga langsung mendatangi lokasi tersebut untuk dilakukan pemberhentian operasi.
“Kami menuntut untuk tidak lanjutkan TPS3R ini. Bangunan boleh berdiri, tapi bukan untuk pengolahan sampah. Kami telah membuat petisi yang ditandatangani 200 masyarakat untuk menolak adanya TPS3R tersebut,” tambahnya.