YOGYAKARTA, Joglo News – Puluhan buruh yang tergabung dalam Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi dan audiensi.
Aksi tersebut dilakukan dalam rangka menolak adanya Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) di Kantor Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi (Disnakertras) DIY, Kamis (6/6).
Dengan potongan itu dapat menurunkan daya beli buruh.
Dikatakan bahwa Tapera yang akan digulirkan oleh pemerintah itu merupakan program yang tidak berguna.
Koordinator MPBI DIY Irsyad Ade Irawan mengatakan, Tapera hanya iuran setiap bulan yang tidak menjamin untuk mendapatkan rumah.
BACA JUGA: Selain Menara, Ini 4 Wisata Paling Ikonik di Kota Kudus yang Wajib Anda Kunjungi!
“Maka dari itu, kami menawarkan, pemerintah membangun rumah bersubsidi terlebih dahulu dengan diberlakukan DP 0 persen. Nantinya kami bisa mencicil maksimal 30 persen dari UMP yang berlaku di daerah tersebut,” katanya, Kamis (6/6).
Ia menambahkan, bagi mereka, Tapera adalah tabungan penderitaan rakyat, yang rentan untuk dikorupsi.
Dialam hal ini, gaji setiap bulan yang mereka dapat akan terbuang sia-sia dengan potongan tiga persen yang ditetapkan. “Selain itu, dengan ditambahnya potongan setiap
bulan, akan menurunkan daya beli dari para buruh,” tambahnya.
BACA JUGA: Tersangka Korupsi DJKA Lebih dari 10 ASN, Ini Nama-namanya!
Adapun isu lain yang mereka sampaikan adalah menolak revisi Jaminan Hari Tua (JHT).
Menurut dia, dalam revisi UU PPSK, disebutkan bahwa JHT terdapat dua akun, yaitu akun utama dan akun tambahan.