YOGYAKARTA, Joglo News – Pengusaha muda asal Muntuk, Dlingo, Bantul, Leo Galih (27) raih omset hingga puluhan juta dari usaha kerajinan bambu.
Dirinya memilih usaha ini dikarenakan lokasi tempat tinggalnya memang merupakan sentral kerajinan bambu yang sudah turun-temurun.
Galih juga mengaku, usaha ini dijalankan sejak 2020 lalu, pada saat pandemi Covid-19.
Pada momentum inilah, dia melihat peluang untuk melakukan pemasaran secara online melalui media sosial.
“Saya usaha ini sejak tahun 2020 lalu. Fokus di saya itu memang di pemasaran.
BACA JUGA: Minum Jamu Temulawak Setiap Hari, Ini 7 Manfaat yang Akan Dirasakan Tubuh Anda
Pas Covid-19 itu pasarnya bagus, bahkan lebih bagus dari sekarang. Sekarang landai,” ungkapnya, belum lama ini.
Terdapat beberapa jenis kerajinan yang ia hasilkan. Mulai dari kerajinan untuk keperluan rumah tangga.
Seperti nampan, bakul nasi, tudung saji, piring, hampers, hingga permainan tradisional dakon atau congklak.
BACA JUGA: Dianggap Tak Berguna, Puluhan Buruh di DIY Gelar Aksi Tolak Tapera
Barang yang ia jual juga memiliki berbagai macam variasi harga, mulai dari yang paling murah seharga Rp10.000 hingga yang paling mahal sebesar Rp250.000.
Tinggi dan rendahnya harga ini ditentukan oleh bentuk desain dan tingkat kerumitan pembuatannya, serta kualitas bahan yang digunakan.