SEMARANG, Joglo News – Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, sejumlah organisasi pencinta alam dari berbagai kampus se-Kota Semarang dan Walhi Jateng menggelar aksi damai.
Lewat kampanye, mereka mengajak masyarakat agar lebih memperhatikan isu lingkungan.
Dalam kegiatan tersebut, massa mengukapkan keresahan yang terjadi di Kota Semarang.
Di mana wilayah pesisir utara diprediksi 20 tahun lagi akan tenggelam.
BACA JUGA: Bangga! Dua Siswa Asal Kudus Wakili Jateng Jadi Paskibra Nasional di IKN, Begini Cerita Mereka
Koordinator Lapangan Kampanye dari Pusat Koordinasi Daerah (PKD) Mapala Jawa Tengah, Sholeh mengukapkan, pihaknya turut menyoroti adanya pembangunan sheet pile yang berada di Tambaklorok, Kecamatan Semarang Utara.
Menurutnya, proyek tersebut sangat menggangu lingkungan alam.
“Kita harus memahami sedimentasi atau penurunan muka tanah di daerah pesisir itu masih masif daripada di perkotaan. Khususnya pihak pemerintah yang melakukan pembangunan itu tahu kalau wilayah tersebut bukan untuk pembangunan yang nantinya akan terdampak yaitu masyarakat yang ada di wilayah pesisir,” ucapnya saat ditemui Joglo Jateng di perempatan lampu merah Monumen Tugu Muda, belum lama ini.
BACA JUGA: Stoknya Melimpah, Daya Beli Hewan Kurban di Pati Malah Menurun, Kok Bisa?
Selain itu, dirinya juga menganggap adanya pembangunan tanggul laut di Semarang Utara akan berdampak pada wilayah Kabupaten Demak.
Sehingga, pihaknya juga tetap terus mengawal persoalan itu sampai saat ini
Menurut Sholeh, peran Mapala sangat penting dengan cara mencintai alam dengan jiwa, terutama pada lingkungan hidup.