YOGYAKARTA, Joglo News – Seolah bumi berhenti berputar, dan seluruh alam semesta terhenti untuk mengamati setiap gerakanku.
Itulah perasaan seseorang terhadap dunia dansa, sebuah dunia yang menjadi inti dari setiap langkah hidupnya.
Kebiasaan ini telah menjadi hobi sedari TK oleh Catherine Angelia Putri (13), siswa kelas 7F di SMPN 1 Jetis, Bantul, DIY.
BACA JUGA: Pebuatan IKD di Rembang Masih Minim, Dukcapil Gencarkan Sosialisasi
Kesibukannya terlihat dari jadwal latihannya yang padat, berlatih dansa enam kali dalam seminggu setiap sore sepulang sekolah.
“Minat saya terhadap dansa berawal dari pengalaman awalnya mengikuti balet sejak TK hingga kelas satu SD. Pertama kali saya tertarik pada dansa ketika melihat pertunjukan dansa dan didorong oleh ibu saya agar mengikuti tari. Jadi kelas dua SD saya memutuskan untuk memilih dansa hingga sekarang,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Dara kelahiran Imogiri Barat tahun 2011 ini mengaku, awalnya sempat merasa tidak suka dengan dansa karena merasa lelah, tetapi ibunya tetap memaksanya untuk bertahan.
“Dukungan dari keluarga menjadi dorongan besar bagi saya untuk terus berkembang dalam dunia dansa,” bebernya.
BACA JUGA: Sempat Muncul Peringatan Cuaca Panas, Makkah Kini Diguyur Hujan
Perjalanan Catherine dalam dunia dansa semakin gemilang ketika ia mulai mengikuti berbagai kejuaraan nasional dan internasional.
Ia pernah berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi seperti Blackpool Dance Festival di Inggris dan berbagai kejuaraan di Singapura dan Malaysia.