YOGYAKARTA, Joglo News – Di tengah pancaroba kehidupan remaja, para penyintas kista bagaikan karang di lautan, tak gentar menghadapi badai penyakit.
Mereka menyimpan kekuatan tak kasat mata, melawan rasa sakit seperti duri dalam daging.
Di balik senyum mereka, tersembunyi keteguhan hati yang membara, membuktikan bahwa keberanian sejati diukur dari keteguhan jiwa, bukan usia.
BACA JUGA: Pedagang Es Podeng Hingga Rujak Es Krim di Yogyakarta Mampu Masuk MURI, Begini Ceritanya
Seperti perjuangan Herni Marini (23).
Seorang gadis muda kelahiran Jakarta yang didiagnosis syringomyelia bawaan sejak lahir.
“Ketika saya berusia 20 tahun, saya mendapat diagnosis adenomyosis, kondisi yang jarang diderita oleh wanita di bawah usia 40 tahun,” ungkapnya, Selasa (2/7).
Gadis kelahiran Agustus 2000 ini menyebut, kondisi adenomyosis yang diidap tidak mudah untuk ditangani.
BACA JUGA: Benarkah Minum Kopi Dapat Kurangi Risiko Kematian? Begini Penjelasannya
Menurut dokter, operasi bukanlah pilihan yang disarankan untuknya saat ini, terutama karena Herni belum menikah dan belum memiliki anak.
“Saya sudah minta 3 dokter untuk melakukan operasi pada kista saya, tetapi saya tidak mendapatkan persetujuan. Sehingga untuk saat ini, saya hanya melakukan pengobatan menggunakan pil KB,” jelasnya.