YOGYAKARTA, Joglo News – Dengan memanfaatkan vegetasi bunga air mata pengantin (AMP) dan bunga kelengkeng, Sunarto (53), petani asal Murtigading, Sanden, Bantul ini melakukan budidaya madu klanceng.
Dia menyebut, hal ini merupakan upaya untuk mewujudkan integrated farming atau pertanian terpadu yang saling memberikan timbal balik antarkomoditi
Hal itu diungkapkan Sunarto (53) yang juga Ketua Kelompok Tani buah kelengkeng Duta Makmur Kalurahan Murtigading, Sanden.
BACA JUGA: Mengenal Fitria Duwi Alfyanti, Mahasiswi IAIN Kudus yang Ingin Bangun Rumah Singgah bagi Kucing
Ia menyampaikan, usaha madu klanceng yang ia geluti sudah dimulai kurang lebih sejak enam tahun lalu.
Hal itu sejalan dengan budidaya kelengkeng yang telah ia mulai lebih dahulu.
“Jadi budidaya madu klanceng ini dimulai sejak saya membudidayakan kelengkeng. Dan kebetulan pula, di sini banyak bunga AMP. Hal itu yang kemudian saya melihat peluang dan secara otodidak membudidayakan madu klanceng ini,” ungkapnya, beberapa waktu lalu.
Dia pun bercerita, tahap awal dari produksi madu klanceng ini yaitu dengan cara melakukan karantina indukannya terlebih dahulu yang kemudian dipindahkan ke dalam boks produksi. “Jadi setiap boks itu ada ratunya yang dikarantina terlebih dahulu sebagai indukan atau biang,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemprov Jateng Galakkan Pengecekan Izin Homestay Sekitar Dieng, Ada Apa?
Menurutnya, karena usaha ini dilakukan secara otodidak, dia pun mencoba dengan beberapa boks terlebih dahulu.