BANYUMAS, Joglo News – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas menyebutkan tradisi ruwat sukerta harus dilestarikan.
Hal itu karena tradisi ini merupakan warisan budaya dari leluhur dan berpotensi, untuk mengangkat pariwisata Banyumas.
Ini diucapkan pada Festival Banjoemas Kota Lama di halaman Bale Adipati Mrapat, Kawasan Banjoemas Kota Lama, Kecamatan Banyumas, Minggu (7/7).
Penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengharapkan, kegiatan tersebut dapat menjadi agenda wisata budaya tahunan yang bisa mengangkat pariwisata Banyumas.
BACA JUGA: WAH! Ekspor Kerajinan Bantul Tembus Pasar Spanyol dengan Harga Jual Tinggi
“Ini merupakan rangkaian tiga hari event budaya di Kota Lama Banyumas dan kita melaksanakan ruwat untuk menghilangkan sukerta,” ujarnya, Minggu (7/7).
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Fendi Rudianto turut memberikan penjelasan.
Ia mengatakan, ruwat sukerta menjadi puncak acara Festival Banjoemas Kota Lama yang berlangsung selama 3 hari sejak Jumat (5/7) lalu.
Ritual tersebut diikuti 15 orang dari berbagai wilayah Banyumas dan tiga orang dari Kabupaten Temanggung.