YOGYAKARTA, Joglo News – Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, sebuah sanggar non-profit di Yogyakarta telah bertransformasi menjadi bank sampah yang efektif.
Awalnya, sanggar ini beroperasi dengan mengajak masyarakat membawa sampah mereka.
Hal itu diungkapkan Pengurus Bank Sampah Pakiwan, Budi Brindil.
Ia mengatakan, sendal bekas dari sungai diubah menjadi barang kreatif yang memiliki nilai tambah.
Tujuan utama dari pengolahan limbah ini untuk membantu masyarakat mengurangi sampah dan memanfaatkan bahan bekas secara berulang.
“Misalnya, sampah diubah menjadi celengan atau tempat penyimpanan. Penggunaan kembali ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat,” ujarnya, Selasa (9/7).
Dengan keberhasilan ini, bank sampah non-profit di Yogyakarta menjadi contoh inspiratif, tentang bagaimana inisiatif lokal dapat membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah.
BACA JUGA: Jelang Tur Konser Tunggal, Sheila On 7 Mulai Latihan Aransemen
Inisiatif ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Kini, kami terus berupaya memperluas jangkauan mereka dan mengedukasi lebih banyak orang tentang manfaat dari pengelolaan sampah yang baik. Harapannya model ini dapat diterapkan di berbagai daerah lain, untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat,” paparnya.
Sementara itu, bank ini berdiri sejak 2017 dengan nasabah sekitar 25 orang.