PEMALANG, Joglo News – Berbondong-bondong masyarakat pesisir Kabupaten Pemalang, khususnya di Desa Asemdoyong tumpah ruah merayakan Tahun Baru Islam atau Satu Suro dalam penanggalan Jawa.
Peringatan Satu Suro dialkukan dengan merayakan Sedekah Laut Kepala Kerbau atau disebut Baritan.
Gelaran ini telah ada sejak tahun 50an dengan kemeriahan festival budaya tarian tradisional, serta hiburan pentas wayang kulit bertempat di TPI Asemdoyong.
BACA JUGA: Lenk Dopang Kudus Ingin Ciptakan Penginapan Baru, Ini Info Tarif dan Fasilitasnya
Puncak kemeriahan upacara adat Baritan dimulai dengan arak-arakan miniatur perahu yang dihiasi berbagai jajanan rakyat, sandang pangan nelayan, serta kepala kerbau utuh lengkap bersama satu ekor ayam.
Dipercaya masyarakat setempat, berbagai hasil bumi dan laut yang akan dilarungkan atau hanyutkan ke laut.
Hal itu telah menjadi adat istiadat untuk menolak bala atau hal buruk para nelayan di tahun-tahun ke depan ketika melaut.
Seperti yang diungkapkan Bupati Pemalang Mansur Hidayat.
Ia sangat kagum dengan para nelayan di seluruh Pemalang.
Karena perjalanan dan persiapan yang panjang upacara tahunan ini bisa diselenggarakan, serta tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda.