BANTUL, Joglo News– Ratusan warga Banyakan, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, melakukan demonstrasi dan menghentikan paksa pengerjaan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) yang berlokasi di Puncak Bucu, Selasa (9/7).
Adapun penolakan ini dilakukan karena warga khawatir limbah TPSS tersebut mencemari lingkungan.
Belum lagi, sudah berpuluh tahun warga Sitimulyo juga telah menerima dampak dari TPA Piyungan yang sudah di tutup akhir April lalu.
BACA JUGA: Cerita Pengelola Bank Sampah di Yogyakarta yang Ubah Limbah Jadi Barang Kreatif Bernilai Jual Lebih
Sehingga kekhawatiran warga itu cukup beralasan.
Apalagi, di sebelah Barat TPSS ini merupakan lahan sawah warga yang jaraknya hanya beberapa meter, serta jaraknya ke permukiman hanya sekitar 500 meter.
Dukuh Banyakan III, Lilik Purwoko menyampaikan, pekan lalu pihaknya sudah mengadakan mediasi dengan Lurah Srimulyo terkait penolakan warga ini.
Dalam mediasi itu muncul keputusan agar tempat atau lokasi TPSS tidak di lokasi tersebut.
“Tapi kemarin kami mendapatkan info dari warga itu ada alat berat yang masuk, ternyata tempatnya malah di sini. Jadi pada intinya warga menolak, diterima sampahnya monggo tapi dari lokasinya tidak di sini,” ujarnya, Selasa (9/7).
Menurutnya, kekhawatiran warga atas penolakan ini sangat beralasan.
Yaitu mengacu pada transisi zona 1 dan 2 TPA Piyungan sebelum ditutup.