JOGLO NEWS – Kepala Research Center for Climate Change Universitas Indonesia (RCCC-UI) Budi Haryanto mengatakan, dampak polusi udara terhadap kesehatan fisik maupun mental manusia.
Hal itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu jangka pendek dan panjang.
Dalam jangka pendek, penyakit pada orang yang terpapar polusi udara berupa batuk, flu, dan radang tenggorokan.
Sementara penyakit jangka panjang berpotensi lebih kronis.
BACA JUGA: Sebabkan 2 Orang di Banjarmasin Tewas, Ini Bahaya Buah Kecumbung Bila Dikonsumsi
Budi menjabarkan, pencemar kimia dapat tersimpan di dalam paru-paru dan organ lain, seperti otak, ginjal, dan jantung, melalui saluran peredaran darah.
Timbunan pencemar dapat menyebabkan gangguan jantung, ginjal, kanker paru-paru, bahkan stroke.
Selain penyakit fisik, lanjutnya, polusi udara juga salah satu pemicu penyakit mental.
Timbunan pencemar di otak dapat memicu gangguan kecemasan, demensia, dan depresi.
“Ini disebabkan senyawa kimia seperti merkuri, timbel, dan kadmium, serta logam-logam berat berbahaya lainnya yang terkandung, terbawa dalam udara,” ungkapnya, kemarin.
Paparan polusi udara tidak hanya berpengaruh di luar ruangan atau bangunan, tetapi juga bisa di dalam ruangan.