YOGYAKARTA, Joglo News – Komunitas pedagang kaki lima (PKL) di Teras Malioboro atau TM 2 Kota Yogyakarta menggelar aksi demo di halaman TM 2 Yogyakrta.
Mereka meminta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka ruang dialog bersama sebelum rencana relokasi mereka ke tempat baru direalisasikan pada 2025.
Hal itu diungkapkan Ketua Koperasi Paguyuban Tri Dharma, Arif Usman saat aksi damai di halaman TM 2, kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (17/7).
“Kami butuh relokasi ini ada dialog dua arah. Bukan hanya sosialisasi bahwa Anda ditempatkan di sini, posisinya seperti ini harus menerima. Bukan itu, karena kami sebagai subjek bukan objek,” ujar Arif Usman, Rabu (17/7).
BACA JUGA: Sukarela Donorkan Ginjal Untuk Ayahnya, Ini Dia Profil dan Drama yang Dibintangi Nam Yoon Soo
Tri Dharma merupakan paguyuban yang menaungi para PKL Malioboro yang menempati TM 2 sejak 2022, setelah mereka direlokasi dari selasar di sisi kiri dan kanan sentra wisata belanja di Kota Gudeg itu.
Dikatakan bahwa pada dasarnya, seluruh pedagang di TM 2 tidak anti atau menolak kebijakan Pemda DIY terkait rencana relokasi.
Akan tetapi diharapkan ada ruang musyawarah bersama sehingga didapatkan solusi jalan tengah antara kepentingan pemda dan masa depan dagangan mereka.
Menurut Arif, hingga saat ini tidak semua PKL di TM 2 dilibatkan dalam rencana pemindahan mereka ke tempat baru yang disiapkan pemda di kawasan Ketandan dan Beskalan, Kota Yogyakarta.
“Yang dilibatkan adalah orang-orang tertentu, bukan dari kami. Sejak awal menempati TM 2, para PKL baru mengetahui bahwa mereka disiapkan tempat baru di Beskalan dan Ketandan berdasar informasi dari media sosial,” ungkapnya.