SEMARANG, Joglo News – Kota Semarang menghadapi fenomena bediding, yang ditandai dengan turunnya suhu udara pada malam hingga dini hari.
Menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, kondisi tersebut akan berlangsung selama Juli hingga September mendatang.
Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam menyarankan kepada masyarakat untuk tetap menjaga imunitas atau kekebalan tubuh selama fenomena bediding ini.
BACA JUGA: Keren! Siswi Mts Asal Kudus Inovasikan Kulit Jeruk Pamelo Jadi Lilin Aroma Terapi
Sebab, cuaca bisa berubah secara drastis.
“Saya sarankan untuk tetap menjaga imunitas atau kekebalan tubuh. Pada pagi sampai sore hari cuaca panas suhu bisa mencapai 32 hingga 40⁰C.” ucapnya saat dikonfirmasi Joglo News, belum lama ini.
“Anda keluar dari dalam ruangan satu jam keluar naik motor itu pasti berkeringat dan merasakan haus karena panasnya luar biasa. Maghrib atau setelah jam 6 petang sampai subuh pagi itu bertukar dingin,” imbuhnya.
Salah satu hal yang bisa menjaga kekebalan tubuh, yakni tidur yang cukup dan makan makanan yang bergizi.
Jika perlu, diusahakan tidak minum es saat cuaca panas.
“Hal itu akan merubah permukaan saluran tenggorokan. Kita merasakan gatal, kemudian batuk sedikit-sedikit, batuk sering, tenggorokan luka. Kalau sudah luka itu akan masuk virus dan bakteri, maka diagnosis faringnya merah” paparnya.