PEMALANG, Joglo News – Masyarakat pesisir di Kabupaten Pemalang masih memegang teguh tradisi Baritan atau sedekah laut.
Tradisi ini telah dilaksanakan sejak ratusan tahun lalu dengan pola yang serupa namun punya keunikan tersendiri.
Baritan merupakan singkatan dari kalimat Mbubarake Peri lan Setan.
Masyarakat yakin, pelaksanaan adat ini mampu memberikan rezeki yang lebih melimpah berupa tangkapan laut oleh nelayan sekitar.
Tradisi ini, salah satunya digelar di TPI Tanjungsari, Dusun Tanjungsari, Kelurahan Sugihwaras, belum lama ini.
BACA JUGA: Kasus Penjualan Konten Pornografi Anak di Semarang Terbongkar, Ini Tampang Pelakunya!
Dengan miniatur perahu nelayan yang dihiasi sandang/pangan masyarakat, para nelayan merayakan rasa syukur setelah selama setahun karena diberikan olah alam hasil tangkapan yang melimpah.
Upacara ini juga bentuk pengingat masyarakat agar mau menjaga alam sekitar dan tidak mengotorinya.
Menurut catatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemalang, yang disebutkan oleh Kepala Disdikbud Ismun Hadiyo, tradisi baritan telah ada sejak lama di Pemalang.
Di mana dalam cerita rakyat setempat, pada zaman dahulu terjadi paceklik atau wabah penyakit dan dilaksanakanlah upacara ini untuk mengusir peri lan setan.