KUDUS, Joglo News – Proyek pengerukan Sungai Jungkemi, yang merupakan sungai keempat dalam rangkaian pengerukan didukung BBWS Pamali Juana, telah mencapai tahap akhir.
Proyek ini dimulai setelah audiensi pada 30 April 2024 dan diharapkan dapat mengatasi masalah banjir yang kerap melanda area pertanian sekitar.
Hal itu diungkapkan Kepala Dusun Krajan, Desa Karangrowo, Kuntoro.
Ia menjelaskan, Sungai Jungkemi sering mengalami banjir.
Terutama pada Maret yang lalu.
Banjir tersebut merambat ke area pertanian yang memaksa para petani berinisiatif mengadakan musyawarah bersama Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan kepala desa.
BACA JUGA: Bawa Tari Kreasi Sarung Goyor Khas Pemalang, Raih Juara FLS2N Tingkat Kabupaten
Mereka kemudian mengajukan permohonan pengerukan kepada BBWS dan BPBD Kudus.
“Kami, para petani, merasa senang dengan adanya program pengerukan ini. Manfaatnya sangat besar, terutama dalam hal penanggulangan banjir. Selain itu, arus air ke Sungai Juana juga menjadi lebih lancar,” kata Kuntoro.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kudus, Syarif Hidayah menjelaskan, teknis pengerukan dimulai dari Sungai Kadimah sejauh 600 meter, mengarah ke Sungai Jungkemi di Desa Karangrowo, Undaan.