YOGYAKARTA, Joglo News – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY memperkirakan harga pangan, khususnya beras, akan terus naik hingga akhir tahun akibat musim kemarau panjang.
Hal itu diungkapkan Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti.
Ia menjelaskan, kenaikan harga beras ini adalah fenomena tahunan yang biasa terjadi pada pertengahan hingga akhir tahun.
Rata-rata beras premium tercatat sebesar Rp16.020 per kilogram (kg), meningkat 3,02% dari hari sebelumnya.
BACA JUGA: Srandakan Bantul Bakal Jadi Sentra Wisata Usai Pembangunan JJLS Rampung
“Harga beras medium juga naik 1,91% menjadi Rp13.850 per kg. Harga beras premium masih berada dalam rentang harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu sekitar Rp 14.900 – Rp 15.800 per kg. Namun, harga beras medium telah melampaui HET yang ditetapkan, yaitu sekitar Rp 12.500 – Rp 13.500 per kg,” ungkapnya.
Pihaknya menyebut kenaikan harga ini disebabkan oleh musim kemarau yang mempengaruhi hasil panen.
Meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan, namun tetap terjadi karena masa panen telah berakhir.
“Kenaikan juga terdapat pada stabilisasi harga beras pasokan dan harga (SPHP) Bulog yang meningkat 0,95% menjadi Rp 12.720 per kg, yang juga melebihi HET sebesar Rp 12.500 per kg. Hal ini dikarenakan konsumsi beras di DIY mencapai rata-rata 88 kg per kapita per tahun,” tuturnya.