BANTUL, Joglo News – Salah satu warga Wonotingal, Poncosari, Srandakan, Bantul mengolah kayu tidak dimanfaatkan jadi karya.
Kayu yang terbawa ombak, yang selama ini hanya dijadikan sebagai kayu bakar dia sulap jadi seni rupa tiga dimensi yang unik.
Sukito (46) yang selama ini berprofesi sebagai pekerja serabutan tidak pernah membayangkan akan menghasilkan karya seni semacam itu.
Bahkan, apa yang dia hasilkan tersebut selama ini hanyalah pengalihan dari rasa stres saja.
BACA JUGA: Pemkab Bantul Optimistis Naikkan UMKM Bantul lewat Semarak Dirgantara
“Waktu itu, sekitar satu setengah tahun lalu, istri saya meninggal, saya kan bingung. Cari pekerjaan juga susah. Akhirnya iseng, membuat sesuatu dari kayu yang terbawa ombak ke pantai,” ujarnya ditemui Selasa (6/8).
Di tengah situasi yang tidak mempunyai pekerjaan tetap, setelah mengantarkan anaknya ke sekolah, dia pun sering mengambil kayu bakar di pantai untuk dijual.
Satu karung kayu bakar yang dikumpulkan di jual seharga Rp 5 ribu.
Uang itu digunakan untuk sangu atau uang jajan anaknya yang masih sekolah.
Namun, sembari mengumpulkan kayu bakar untuk dijual, ia juga mengumpulkan kayu yang unik dan dibawa pulang.