YOGYAKARTA, Joglo News – Imbas dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Komplek Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, ribuan pedagang harus dipindahkan ke lapak sementara Pasar Seni Kujon (PSK).
Namun, yang mendapat lapak sementara ini hanya pedagang yang tergabung dalam paguyuban Forum Pedagang Borobudur Bersatu (FPBB) saja.
Sedangkan pedagang yang lain tidak mendapatkan lapak di lokasi sementara.
Alhasil, sebanyak 776 pedagang yang tergabung dalam paguyuban Sentra Kerajinan Makanan Borobudur (SKMB) yang tidak mendapatkan lapak harus kehilangan mata pencaharian mereka.
BACA JUGA: Harga Beras di DIY Diperkirakan Akan Terus Naik Hingga Akhir Tahun, Ini Alasannya
Darbani, salah satu pedagang yang tergabung dalam SKMB menceritakan pada 28 Juli 2023 lalu, bertempat di Balai Desa Borobudur, telah dilakukan verifikasi data pedagang untuk pembangunan PSK.
Dalam pendataan, tercatat ada 1.943 pedagang yang tergabung dalam 7 paguyuban.
“Lalu tanggal 28 Desember 2023, dari pihak TWC mengadakan sosialisasi mengundang perwakilan paguyuban. Di situ PT TWC selaku pengelola memohon untuk pemindahan lapak pada 15 Januari 2024 . Tapi di situ belum ada solusi untuk dipindahkan ke mana dan di mana,” ungkapnya saat konferensi pers di Kantor LBH Yogyakarta, Selasa (6/8) .
Setelah itu, 7 paguyuban yang menolak rencana itu bergabung menjadi Forum Pedagang Borobudur Bersatu (FPBB).
Namun pada bulan April, para pedagang tidak lagi melancarkan penolakan atas rencana itu, mereka mendukung program pemerintah untuk pengembangan TWC.
Tapi, mereka tetap menolak pembangunan PSK dan Relokasi Sementara.