JOGLO NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya ancaman gempa megathrust di Indonesia.
BMKG juga menyebut gempa megathrust tinggal menunggu waktu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Hal itu diungkapkannya ketika menyinggung kekhawatiran ilmuwan Indonesia soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Untuk diketahui, seismic gap adalah wilayah di sepanjang batas lempeng aktif yang tidak mengalami gempa besar atau gempa selama lebih dari 30 tahun.
BACA JUGA: Makan Nasi Beku yang Dihangatkan Bisa kontrol Diabetes? Begini Faktanya
BMKG memperkirakan, Megathrust Selat Sunda bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.
“Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata ‘tinggal menunggu waktu’ karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar,” ujar Daryono dalam keterangan resminya, Minggu (11/8).
Meski datang peringatan soal potensi gempa dari dua megathurst dari dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), para ahli mengakui belum bisa memprediksi datangnya lindu imbas keterbatasan teknologi hingga akses geografis.
Daryono sebelumnya memperingatkan soal dua megathrust di Indonesia yang sudah lama tak melepaskan energinya.
Lantas apa itu gempa megathrust? Berikut Penjelasannya
Gempa megathrust merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust.
Kata “Mega” itu artinya besar, sedangkan kata “Thrust” itu artinya sesar sungkup.