SEMARANG, Joglo News – Dewan Kesenian Semarang (Dekase) menyayangkan jika Ngesti Pandowo pada akhirnya tidak bisa tampil di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) lantaran gedung yang biasanya dipakai untuk pementasan sedang dalam renovasi.
Hingga kemarin, pihaknya belum menerima informasi terbaru antara Ngesti Pandowo dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang soal mekanisme penggunaan tempat pertunjukan sementara di Gedung Ki Narto Sabdo.
Ketua Dekase, Adhitia Armitrianto mengukapkan, biaya sewa gedung sebesar Rp 25 juta per sekali tampil di Gedung Ki Narto Sabdo dinilai sangat memberatkan.
BACA JUGA: Pegiat Akui Geram dengan Pria Pemakan Kucing di Semarang, Ini Alasannya!
Meski begitu, sebelumnya Ngesti Pandowo beberapa kali pernah tampil gratis di Gedung Ki Narto Sabdo dengan catatan dan persyaratan yang telah ditentukan.
“Artinya Ngesti Pandowo sebagai komunitas yang mempertahankan kesenian dan tradisi pemerintah harusnya menfasilitasi itu (tempat pertunjukan, Red.),” ucapnya saat dihubungi Joglo Jateng, kemarin.
Adhit mengaku, renovasi di Gedung tempat Ngesti Pandowo biasanya tampil merupakan program besar untuk revitalisasi di wilayah TBRS.
Namun, berdasarkan informasi yang ia dapat karena dananya banyak diserap untuk Pilkada, maka pengerjaan itu ditunda terlebih dahulu.