JOGLO NEWS – Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan sebelumnya untuk menggoreng makanan.
Penggunaannya kembali dalam memasak, meskipun tampak praktis dan ekonomis, dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan.
Minyak goreng lebih dari 2 kali pemakaian akan mempengaruhi perubahan viskositas dari minyak goreng tersebut.
Dari perubahan viskositas dari minyak goreng lebih dari 2 kali pemakaian sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh khususnya untuk tekanan darah dan kolesterol.
Berikut adalah beberapa risiko utama dari penggunaan minyak jelantah:
Meningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular
Minyak jelantah seringkali telah teroksidasi dan terdegradasi, yang menyebabkan peningkatan jumlah asam lemak trans dan senyawa berbahaya lainnya.
BACA JUGA: Viral! Lomba Panjat Pinang di Cianjur Berhadiah Janda Muda, Ternyata Begini Faktanya
Asam lemak trans dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Paparan Senyawa Karsinogenik
Penggorengan yang berulang dalam minyak dapat menyebabkan pembentukan senyawa karsinogenik seperti akrilamida dan hidrokarbon polisiklik aromatik (PAH).
Senyawa-senyawa ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, termasuk kanker payudara, kanker prostat, dan kanker usus besar.