BANTUL, Joglo News – Suasana berbeda terlihat di Lapangan Jambidan, Banguntapan, Bantul, kemarin pagi (26/9).
Terlihat seluruh siswa SD Muhammadiyah Purbayan, Kotagede,Yogyakarta menampilkan kreativitas Flashmob Jathilan.
Hal ini dilakukan dalam puncak proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan mengusung tema “Lentera: Legenda dan Eksplorasi Nilai Tradisi dalam Raga Jathilan”.
Seperti yang diungkapkan Ketua Koordinator P5 Alfiah Nurul Utami.
Ia menjelaskan, Lenteran merupakan tema proyek P5 semester 1 yang dipilih dengan mengambil nilai-nilai kebudayaan Kotagede yang banyak bergiat dalam kesenian jathilan, termasuk para siswa.
“Proyek P5 ada beberapa tema, dan semester 1 ini kami mengambil tema Kearifan Lokal. Meskipun tema proyek P5 tahun sebelumnya sama, tapi untuk tahun ini kami pilih sistem blok,” kata Fifi, sapaan akrabnya.
BACA JUGA: Bisa Bikin Milenial dan Gen Z Miskin! Begini Penjelasan Doom Spending dan Cara Mengatasinya
Pada tahun sebelumnya, lanjut Fifi, sekolah biasanya menerapkan proyek P5 setiap hari Jumat.
Tetapi kali ini, proyek P5 langsung diselenggarakan satu bulan penuh.
Sementara dalam persiapannya, Flashmob Jathilan dimulai dari proses membuat kuda lumping dan tari yang dikreasikan juga secara mandiri, pihaknya mengundang profesional yang bergelut di bidang kesenian.
“Dari pembuatan kuda lumpingnya dilakukan sendiri oleh anak-anak. Di mana, sebelum itu kami mengundang experd di bidang kesenian untuk menjelaskan tentang apa itu Jathilan, proses pembuatan, latar belakang, hingga nilai-nilainya,” papar dia.
Setelah mendapat materi dari pakar itu, kemudian pihaknya meminta siswa kelas 4 dan 5 untuk mencari lebih detail terkait nilai-nilai dan jenis Jathilan, para siswa dilatih untuk praktik langsung membuat kuda lumping.