JOGLO NEWS – Teh merupakan minuman yang populer di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Rasanya yang khas dan berbagai manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan konsumsi teh membuat banyak orang, termasuk anak-anak, menyukainya.
Namun, minum teh secara berlebihan pada anak-anak dapat membawa beberapa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan.
Dilansir dari Kompas, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Hawin Nurdiana menjelaskan, memang tidak ada larangan bagi anak-anak untuk mengonsumsi teh.
BACA JUGA: Kumpulan Kata-kata Ucapan Hari Kesehatan Mental Sedunia yang Penuh Makna
Meski demikian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para orang tua.
Menurut Hawin Nurdiana, teh mengandung fitat dan tannin yang menyebabkan terhambatnya absorpsi atau penyerapan zat besi.
Utamanya pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun yang tergolong pada periode pertumbuhan cepat.
Anak pada usia 0 hingga 6 bulan bisanya akan diberi ASI eksklusif. Kemudian pada usia 6-24 bulan bisa mengonsumsi Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Jika semisal MPASI tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan zat besi pada anak, maka dapat menyebabkan anemia pada anak tersebut.
Selain itu, berikut beberapa risiko teh yang dikonsumsi anak terus menerus: