JOGLO NEWS – Guru Besar bidang Ilmu Fisika Citra, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Gede Bayu Suparta patut berbangga hati. Sebab, hasil risetnya berupa alat Radiografi Sinar-X Fluoresens Digital (RSFD).
Alat tersebut siap diproduksi massal dan digunakan untuk mendukung pelayanan kesehatan.
Alat ciptaannya ini dapat digunakan khususnya untuk pelayanan skrining medis, medical check-up (MCU), layanan kedaruratan (ekstrimitas) dan diagnostik.
Dia menjelaskan, penelitian tentang RSFD ini telah dilakukan sejak tahun 1990, bahkan ketika teknologi komputer dan internet belum berkembang sepesat sekarang.
BACA JUGA: Kendalikan Bau Busuk dari TPST, Ini yang Dilakukan DLH Sleman
Dengan bantuan berbagai skema riset yang dibiayai oleh Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) saat itu, Riset RSFD secara intensif dilakukan sejak tahun 2000 di Departemen Fisika FMIPA UGM bersama mahasiswa dan mitra risetnya.
“Semoga alat ini bisa menjadi penyemangat para peneliti UGM, karena memang proses komersialisasi hasil riset itu sangat sulit, mahal, lama, dan melelahkan,” ujarnya belum lama ini.
Teknologi RSFD saat ini siap diproduksi dengan nama komersial DDR Madeena.
DDR merupakan akronim dari Direct Digital Radiography, sedangkan Madeena berasal dari semangat Made-in-Ina (buatan Indonesia) yang dilafalkan dengan Madeena.