JOGLO NEWS – Dalam beberapa waktu terakhir, istilah “skena” semakin populer di kalangananak muda terutama Gen Z.
Kata ini sering muncul dalam konteks gaya hidup, musik, hingga komunitas tertentu. Tapi, sebenarnya apa itu skena?
Pengertian Skena
Skena berasal dari kata “scene” dalam bahasa Inggris yang berarti “pemandangan” atau “adegan”.
Namun, dalam konteks gaul, skena lebih merujuk pada komunitas atau lingkungan sosial yang memiliki kesamaan minat, terutama dalam musik, fashion, seni, dan gaya hidup tertentu.
Orang yang tergabung dalam skena biasanya disebut “anak skena” atau “skena kids”.
Mereka biasanya memiliki ciri khas dalam berpakaian, bersikap, dan memilih tempat nongkrong yang sesuai dengan kultur komunitasnya.
BACA JUGA: Sempat Anjlok Jadi Rp 8 Ribu di Google, Ini Kurs Dolar AS ke Rupiah yang Sebenarnya!
Asal-Usul dan Evolusi Skena
Konsep skena sebenarnya bukan hal baru.
Sejak dulu, ada berbagai kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat, seperti komunitas punk, emo, indie, hingga hip-hop.
Namun, di era Gen Z, skena berkembang lebih fleksibel dan tidak terbatas pada genre musik tertentu.
Kini, skena lebih beragam dan melibatkan berbagai subkultur, mulai dari skena musik underground, skena artsy yang berfokus pada seni dan estetika, hingga skena hypebeast yang lebih menonjolkan fashion streetwear.
Ciri-Ciri Anak Skena
Meskipun tidak ada definisi baku, anak skena umumnya memiliki beberapa karakteristik berikut:
1. Punya Preferensi Musik Khas
Musik menjadi elemen penting dalam skena. Anak skena biasanya memiliki selera musik yang unik dan tidak mengikuti arus utama.
Mereka lebih menyukai band atau musisi indie, underground, atau bahkan yang belum terlalu populer.