BANTUL, Joglo News – Puluhan lokasi yang mengajukan pembuatan sumur bor di Kabupaten Bantul tidak mendapatkan anggaran tahun ini. Hal itu akibat adanya keterbatasan anggaran.
Permintaan yang belum terakomodasi tersebut diwacanakan dapat selesai pada angagran 2026 mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (DPMK) Bantul Sri Nuryanti menyebut, dalam data mereka ada 160 titik membutuhkan sumur bor di Bantul.
Data ini merupakan pengajuan langsung dari masyarakat melalui program sistem pengelolaan air minum berbasis masyarakat (SPAMBM).
BACA JUGA: Pemkab Harapkan UMKM Sleman Semakin Berdaya Saing dan Dikenal Luas
Adapun untuk 2025, jumlah pembangunan sumur SPAMBM sejumlah 11 titik yang tersebar beberapa lokasi yang kesulitan air seperti Kapanewon Dingo.
”Sebenarnya tahun ini itu ada 14 titik. Tapi, karena ada kesalahan kode rekening yang dapat anggaran hanya 11 titik,” terangnya kemarin (5/2).
Total kebutuhan sumur bor yang belum bisa dibangun menyisahkan 28 titik.
Total anggaran yang perlukan untuk menyelesaikan 28 sumur bor itu sebesar Rp 2,8 miliar.
Kebutuhan anggaran untuk menuntaskan kekeringan air bisa segera dipecahkan dengan dana corporate social responsibility (CSR).
Tapi, hingga sekarang belum mendapatkan anggaran yang bersumber dari CSR perusahaan swasta itu.