JOGLO NEWS – Berawal dari nongkrong di depan Pasar Argosari Wonosari, Kurniawan Fahmi sekarang menjadi sosok di balik suksesnya KSPPS BMT Dana Insani.
Dari modal patungan Rp 500 ribu pada 2001, koperasi syariah ini kini mengelola aset hampir Rp 100 miliar.
Pria asal Bengkulu ini pertama kali datang ke Yogyakarta pada 1995 untuk kuliah di UGM.
Ketertarikannya pada keuangan syariah tumbuh saat bergabung dengan komunitas Badko Taman Pendidikan Alquran (TPA).
Melihat potensi ekonomi Gunungkidul, dia mengajak beberapa teman mendirikan BMT Dana Insani. Awalnya di sebuah kantor kecil berukuran 3 kali 5 meter.
“Tantangan datang saat modal terbatas,” kata Fahmi.
BACA JUGA: Jelang Tradisi Padusan Pantai Selatan, Satpol PP dan Polres Bantul Terjunkan Personel
Dia pun bekerja di bidang teknologi informasi untuk menambah pemasukan. Hasilnya ditabung membesarkan koperasi. Berkat strategi bisnis yang tepat, aset BMT Dana Insani terus berkembang.
“Akhirnya bisa memiliki kantor sendiri di Jalan Tentara Pelajar Kepek, Wonosari,” ucapnya.
Dia bersyukur moperasi tersebut memiliki cabang di berbagai kapanewon dan melayani puluhan ribu anggota. Termasuk, petani, nelayan, pedagang dan pelaku UMKM.
Selain bisnis, Fahmi juga aktif di kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat. “Fokus kami tetap di Gunungkidul, karena potensinya masih sangat besar,” jelasnya. (gun/amd).
Editor: Dzikrina Abdillah.