YOGYAKARTA, Joglo News – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo langsung menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
Usai mengikuti retreat kepala daerah bulan lalu di Magelang, dia kini mengejar bawahannya bisa berlari.
Terbaru, mantan Bupati Kulonprogo ini akan diskusi dengan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD).
Termasuk, badan usaha milik daerah (BUMD) yang mendapatkan catatan merah dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
“Kalau tidak berlari, BUMD yang tidak produktif saya evaluasi, kalau bleeding (pendarahan) terus ya kenapa tidak dibubarkan saja BUMD,” ancam Hasto, usai penandatanganan Quick Win dengan OPD dan BUMD di Balai Kota Yogyakarta, Senin (10/3).
BACA JUGA: Pembangunan Jalan di Bantul Utamakan Konektivitas Antar Wilayah, Ini Tujuannya!
Hasto menegaskan, persoalan perusahaan berpelat merah di Kota Yogyakarta termasuk serius.
Ia mencontohkan, Bank Jogja yang menjadi kebanggaan warga Kota Yogyakarta secara bisnis tidak menguntungkan.
“Wong bank saja tidak menguntungkan, kok, setelah saya evaluasi. Kita punya penyertaan modal Rp 154 miliar setahunnya kita cuma dapat Rp 4 miliar untuk bagi hasilnya. Kalau kita uang rakyat Rp 154 miliar, di depositnya dapat Rp 9 miliar,” sesalnya.
Yang paling parah, lanjut Hasto, BUMD PD Jogjatama Vishesa. Perusahaan milik Pemkot Yogyakarta yang mengelola XT Square.