BANTUL, Joglo News – Berbagai kegiatan Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Bantul terpaksa tidak digelar pada 2025.
Akibat dari anggaran dana keistimewaan (Danais) yang mereka terima mengalami penurunan drastis dari Rp17 miliar jadi Rp9 miliar.
Dengan demimkian, kegiatan unggulan bahkan terpaksa dihentikan.
Kegiatan yang dihilangkan di antaranya pelatihan pranotocoro dan pengadaan gamelan bagi desa rintisan budaya.
Sedangkan event-event seperti merti dusun hanya dilakukan pengurangan jumlahnya.
BACA JUGA: Anggaran Dipangkas, Perbaikan Jalan di Gunungkidul Hanya Tambal Sulam
Adapun kegiatan yang akan tetap dilakukan pada 2025 hanya yang bersifat mandatory dari pemerintah provinsi DIY.
“Seperti festival karawitan dan ketoprak masih,” terang Kepala Disbud Bantul Yanatun Yunadiana, Rabu (12/3).
Ia mengatakan, pranotocoro merupakan kegiatan unggulan yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat.
Pasalnya, peserta akan mendapatkan pelatihan tentang praktik membawakan acara dalam bahasa Jawa dan menggunakan pakaian adat yang benar.
“Itu kami hilangkan sama sekali. Padahal masyarakat sangat mengharapkan adanya kegiatan itu,” ujarnya.