GUNUNGKIDUL, Joglo News – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul ternyata masih bergantung penuh pada dana dari pusat.
Hingga saat ini, Pemkab Gunungkidul belum mengucurkan anggaran pendukung untuk operasional dapur sehat.
“Sementara semua anggaran yang digunakan berasal dari yayasan (pusat). Pemda belum turun karena juknis dari pusat juga belum ada,” kata Dandim 0730 Gunungkidul Letkol Inf Roni Hermawan, Senin (7/4).
Dikatakannya, sekarang ada dua dapur yang sudah beroperasi, yakni belakang Kodim dan di kawasan Tepus.
BACA JUGA: Kunjungan Wisatawan di Gunungkidul Menurun, Apa Penyebabnya?
Dapur di Tepus melayani 3 ribu penerima manfaat. Sedangkan dapur di belakang Kodim melayani empat sekolah.
Termasuk ibu hamil, ibu menyusui, serta balita dengan pengantaran makanan tiga kali seminggu lewat jaringan Posyandu.
“Sementara itu, dua dapur lain di Jeruk, Wonosari dan Gedangsari masih dalam proses pembangunan dan penyesuaian,” terangnya.
Dapur Gedangsari, lanjutnya, baru rampung 70-80 persen dari pondasi sampai bangunan utama.
Soal pendistribusian, tim harus berpacu dengan waktu agar makanan tidak telat sampai.
“Karena jarak maksimalnya 5 kilometer dari dapur ke sekolah. Jadi, biasanya masaknya itu dimulai dari malam sampai pagi, lalu tim istirahat, malam kerja lagi,” ucapnya.