Saturday, September 27, 2025
  • HOME
  • YOGYAKARTA
    • Kota Yogyakarta
    • Bantul
    • Sleman
    • Gunungkidul
  • SEMARANG RAYA
    • Kota Semarang
    • Kab. Semarang
    • Kendal
      • Demak
  • MURIA RAYA
    • Kudus
    • Jepara
    • Pati
    • Rembang
  • PEMALANG RAYA
    • Pemalang
    • Kota Pekalongan
    • Kab. Pekalongan
    • Batang
  • BANYUMAS RAYA
    • Banyumas
    • Purbalingga
  • RELIGI
  • WISATA
  • KULINER
  • FIGUR
No Result
View All Result
Joglo News
  • HOME
  • YOGYAKARTA
    • Kota Yogyakarta
    • Bantul
    • Sleman
    • Gunungkidul
  • SEMARANG RAYA
    • Kota Semarang
    • Kab. Semarang
    • Kendal
      • Demak
  • MURIA RAYA
    • Kudus
    • Jepara
    • Pati
    • Rembang
  • PEMALANG RAYA
    • Pemalang
    • Kota Pekalongan
    • Kab. Pekalongan
    • Batang
  • BANYUMAS RAYA
    • Banyumas
    • Purbalingga
  • RELIGI
  • WISATA
  • KULINER
  • FIGUR
No Result
View All Result
Joglo News
No Result
View All Result
  • HOME
  • YOGYAKARTA
  • SEMARANG RAYA
  • MURIA RAYA
  • PEMALANG RAYA
  • BANYUMAS RAYA
  • RELIGI
  • WISATA
  • KULINER
  • HIBURAN
  • FIGUR
Home YOGYAKARTA Sleman

Ini Alasan Bundaran UGM Jadi Lokasi Aksi Jogja Memanggil

Dwi AgusbyDwi Agus
01/09/2025
0
Ini Alasan Bundaran UGM Jadi Lokasi Aksi Jogja Memanggil

Pakar Hukum Tata Negara Indonesia, Zainal Arifin Mochtar. (Dwi Agus/Joglo News)

Share on FacebookShare on Twitter

SLEMAN, Joglo News – Pemilihan lokasi Bundaran UGM sebagai lokasi aksi Aliansi Jogja Memanggil atas pertimbangan matang.

Langkah ini diambil untuk menghindari potensi provokasi. Terutama titik awal yang rencananya berlangsung di kawasan DPRD DIY, Malioboro, Kota Yogyakarta.

Koordinator Aksi, BoengKoes, tak menampik isu provokasi berhembus kencang. Diawali dari munculnya isu gesekan dengan warga sekitar.

Lalu potensi penjarahan toko-toko di kawasan Malioboro hingga isu rasisme.

“Kenapa lokasi di Bundaran UGM? Karena ada isu provokasi di Malioboro, mulai dari penjarahan, rasisme, sampai ancaman terhadap PKL. Dalam artian, mereka yang mencari nafkah jangan sampai terganggu untuk kehidupan sehari-hari,” katanya.

Di satu sisi, pemilihan lokasi juga atas pertimbangan aksi-aksi sebelumnya. Termasuk kericuhan yang terjadi di kawasan Mapolda DIY.

BACA JUGA: Aliansi Jogja Memanggil: Publik Rasakan Tiga Hal Sekaligus, Marah, Kecewa dan Takut

Berupa pembakaran gedung oleh massa aksi yang tak dikenal.

BoengKoes mengingatkan agar peserta aksi tetap waspada terhadap penyusup. Berdasarkan pantauan Joglo News, aksi yang berlangsung di Bundaran UGM tergolong kondusif.

Diisi dengan orasi perwakilan elemen masyarakat dan lintas kampus di Yogyakarta.

“Setiap aksi pasti ada penyusup dan tidak bisa dinafikan. Karena itu imbauan kami, jangan terprovokasi, saling jaga kawan, dan lihat kanan-kiri,” ujarnya.

Pakar Hukum Tata Negara Indonesia, Zainal Arifin Mochtar, menilai rentetan aksi unjuk rasa wajib tetap ada.

Ini sebagai bentuk tekanan publik terhadap pihak penguasa. Agar agenda perbaikan negara tidak berhenti di tengah jalan.

“Aksi ini harus tetap dilakukan, karena kalau tekanan menurun, maksud perubahan yang kita dorong bisa hilang. Momentum ini harus dijaga,” ujar Zainal, yang akrab disapa Uceng.

Menurutnya, pemerintah kerap menakut-nakuti publik dengan isu tak bertanggungjawab.

Mulai dari aksi ditunggangi pihak tertentu hingga makar. Padahal negara, menurutnya, bisa mengusut jika ada pihak yang menunggangi aksi.

Kondisi ini justru semakin memperkuat ketidakcocokan masyarakat. Hadirnya isu-isu membuat keharmonisan bangsa tak muda terwujud.

Terlebih dengan upaya mengekang kebebasan dalam berekspresi.

“Kalau ada penunggang, tugas negara mencari siapa, bukan malah membatasi demo,” tegasnya.

Zainal menekankan bahwa esensi perbaikan terus didorong publik. Tidak hanya sebatas reformasi kepolisian dan birokrasi, melainkan menyentuh akar masalah.

Seperti legitimasi pemerintahan yang buruk hingga cacatnya demokrasi.
“Kalau pemerintahannya bagus, dia akan cari orang bagus. Tapi kalau legitimasi pemerintahan rendah, bagaimana bisa berharap penempatan orang baik di posisi strategis?” ujarnya.

Lebih jauh, Zainal mengkritik keterlibatan TNI dalam penanganan aksi. Ia menegaskan demonstrasi adalah ranah kepolisian, bukan militer.

Secara tegas, dia mendorong agar YNI kembali ke barak. Adapun tugas mengamankan stabilitas publik sipil adalah wewenang Polisi.

Tentunya dengan catatan reformasi pada tubuh kepolisian.

“TNI itu harus kembali ke barak. Polisi harus dididik agar tidak menggunakan kekerasan. Eskalasi kericuhan justru muncul karena penanganan yang keliru,” katanya.

Page 1 of 2
12Next
Tags: aksialiansi Jogja Memanggilugm
ShareTweetSend
Dwi Agus

Dwi Agus

Related Posts

Sleman

Geledah Rumah Eks Kadis Kominfo Sleman, Ini Temuan Penyidik!

26/09/2025
Berita Pilihan

Eks Kadis Kominfo Sleman Jadi Tersangka Korupsi Bandwidth, Bupati Harda: Ini Jadi Pembelajaran Berat

26/09/2025
Gerakan Ayah Sayang Anak di Sleman, Mitigasi Fatherless Mendukung Tumbuh Kembang Anak Optimal
Sleman

Gerakan Ayah Sayang Anak di Sleman, Mitigasi Fatherless Mendukung Tumbuh Kembang Anak Optimal

26/09/2025
Keracunan Massal MBG, Pemkab Sleman Desak Evaluasi dan Mitigasi Serius
Sleman

Keracunan Massal MBG, Pemkab Sleman Desak Evaluasi dan Mitigasi Serius

26/09/2025
Sleman

Dua Lurah Sleman Terjerat Korupsi TKD, Bupati Segera Siapkan Pengganti

26/09/2025
Berita Pilihan

Eks Kadis Kominfo Sleman Ditahan, Diduga Korupsi Bandwidth Rp3 Miliar!

25/09/2025
Next Post
Demonstrasi Tertib, Malioboro Kembali Ramai Wisatawan

Demonstrasi Tertib, Malioboro Kembali Ramai Wisatawan

Netral dan Profesional, PMI DIY Hadir di Tengah Aksi 1 September 2025

Netral dan Profesional, PMI DIY Hadir di Tengah Aksi 1 September 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended Stories

Usai Lolos, 1 CPNS di Jepara Malah Mengundurkan Diri, Ini Sanksinya!

Usai Lolos, 1 CPNS di Jepara Malah Mengundurkan Diri, Ini Sanksinya!

16/03/2025
Angka Harapan Hidup di Yogyakarta 77 Tahun: Kuncinya Hidup Ikhlas dan Legowo!

Angka Harapan Hidup di Yogyakarta 77 Tahun: Kuncinya Hidup Ikhlas dan Legowo!

16/05/2025
Prabowo Sumbang 3 Sapi Kurban ke Sleman, Bupati Harda: Matur Nuwun Dumateng Pak Presiden

Prabowo Sumbang 3 Sapi Kurban ke Sleman, Bupati Harda: Matur Nuwun Dumateng Pak Presiden

06/06/2025

Popular Stories

  • Ini Dia Penyebab Kebakaran Hebat Tempat Penitipan Motor di Jekulo, Kudus, Kerugian Capai Rp 430 juta!

    Ini Dia Penyebab Kebakaran Hebat Tempat Penitipan Motor di Jekulo, Kudus, Kerugian Capai Rp 430 juta!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Perbedaan Bahasa Gaul MK dan POV yang Sering Muncul di Konten Sosmed

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HEBOH Ayah di Jaken Pati Cabuli Anak Tiri yang Masih SMP, Pelaku Diamuk Massa!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ganti Rugi Tol Yogya -Solo-YIA Cair, Segini Harga Tertinggi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • LENGKAP! Begini Pengakuan Agnes, Wanita yang Diduga Korban Kejahatan Seksual Taeil NCT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Joglo News

©2024 Joglonews.com. All right reserved

Portal Berita Harian Terbaru

  • Redaksi
  • Contact Person
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • YOGYAKARTA
    • Kota Yogyakarta
    • Bantul
    • Sleman
    • Gunungkidul
  • SEMARANG RAYA
    • Kota Semarang
    • Kab. Semarang
    • Kendal
      • Demak
  • MURIA RAYA
    • Kudus
    • Jepara
    • Pati
    • Rembang
  • PEMALANG RAYA
    • Pemalang
    • Kota Pekalongan
    • Kab. Pekalongan
    • Batang
  • BANYUMAS RAYA
    • Banyumas
    • Purbalingga
  • RELIGI
  • WISATA
  • KULINER
  • FIGUR

©2024 Joglonews.com. All right reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In