DI tengah gempuran tren minuman kekinian yang kian menjamur di Kendal, ada satu lapak sederhana yang justru makin kokoh berdiri: es buah “porsi brutal” milik Arif Budiharto.
Bagi sebagian orang, ini bukan sekadar minuman pelepas dahaga, melainkan potret perjalanan hidup seorang perantau asal Jakarta yang bertahan dengan prinsipnya: pembeli harus puas.
Arif sudah mulai berjualan es buah sejak 1980 di kampung halamannya, Jakarta.
Sejak awal, racikannya terkenal karena porsinya yang luar biasa besar, semangkuk penuh potongan buah segar, ditambah es serut, sirop, dan susu kental manis.
BACA JUGA: Viral! Masjid Nurul Ashri Sleman Borong Semangka Petani Purworejo yang Terancam Gagal Panen
Tahun 2007, ia memutuskan hijrah ke Weleri, Kendal, dan langsung membuka lapak di dekat lampu merah Taman Kota Weleri.
Sejak hari pertama, es buahnya langsung mencuri perhatian para pembeli.
“Saya lahir dan besar di Jakarta, lalu pindah ke Weleri tahun 2007. Sejak itu, ya terus berjualan sampai sekarang. Rumah saya sekarang di Sambong Sari,” tutur Arif sembari tetap meracik es untuk pelanggan.
Dalam sehari, Arif bisa menghabiskan 1,5 kuintal buah segar. Tak heran jika lapaknya selalu ramai.
Penjualannya mencapai lebih dari 200 mangkuk per hari. Harga yang dulu hanya Rp2.500 kini menjadi Rp13 ribu, namun antusias pembeli tetap tinggi.
Arif tidak bekerja sendirian. Istrinya ikut mendampingi, sementara anak-anaknya biasa membantu mengupas buah.
Satu mangkuk es buah racikan Arif berisi tumpukan buah setara porsi semangkuk mi ayam, lengkap dengan es serut dan siraman sirop manis.
“Kalau porsinya enggak melimpah, ya bukan es buah legendaris lagi namanya,” kata Arif sambil tertawa.
Lapak yang dibuka pukul 09.00 WIB ini biasanya memuncak keramaiannya saat siang hari.