SLEMAN, Joglo News – DPRD Sleman meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tidak terburu-buru memindahkan pedagang ke Pasar Induk Godean.
Permintaan ini muncul setelah dewan menemukan sejumlah kios yang masih tergenang air dan mengalami kebocoran. Padahal jadwal boyongan pedagang direncanakan akhir Oktober ini.
Wakil Ketua DPRD Sleman Hasto Karyantoro mengamini imbauan tersebut. Dia mengatakan hal tersebut pasca kunjungan bersama anggota Komisi B.
Tepatnya setelah menerima laporan dari warga bahwa kios-kios di lokasi tersebut masih tergenang air.
“Kami ingin memastikan langsung kondisi di lapangan. Tadi malam kami dapat laporan bahwa kios-kios masih tergenang air semua. Ini tentu menjadi keprihatinan kami,” jelasnya saat ditemui di Pasar Induk Godean, Rabu (22/10).
Menurut Hasto, DPRD tidak ingin roda ekonomi di Sleman terganggu akibat ketidaksiapan teknis dan fisik pasar.
Padahal Pasar Induk Godean baru selesai dibangun. Dia meminta pemindahan pedagang ditunda sampai kondisi pasar benar-benar siap.
Dari hasil pengecekan, sejumlah kios masih mengalami rembesan air dan genangan di bagian bawah bangunan.
BACA JUGA: Waspada! Modus Baru Penipuan di Yogya: Kop Surat dan Stempel Dinas Dipalsukan untuk Pesan Barang
Meski demikian, perbaikan sudah mulai dilakukan. Termasuk penggantian talang dan atap yang rusak menggunakan anggaran APBD Sleman
“Sebelum siap benar-benar nyaman, jangan dipaksakan berpindah. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Pedagang dan pembeli bisa resah kalau masih bocor, tampias, atau tergenang air,” tegasnya.
“Kemarin sudah ada anggaran sekitar Rp500 juta untuk perbaikan, tapi kemungkinan akan bertambah karena temuan di lapangan masih banyak,” imbuh Hasto.
Dia menambahkan, kondisi yang belum sempurna ini berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan pedagang. Terlebih jika dipaksakan pindah dalam waktu dekat.
Pertimbangan utama, karena dalam beberapa hari kedepan sudah memasuki musim penghujan.
Kondisi ini tentu berpotensi membuat bocor dan tampias semakin sering terjadi.
“Bisa jadi mundur dulu kalau memang belum siap. Kalau tiap hari hujan, pedagang tidak akan nyaman berjualan. Kasihan semuanya, karena Pasar Godean ini jadi tujuan dari wilayah Kulon Progo dan Magelang selatan,” ujarnya.
Dewan Akan Audit Hasil Pekerjaan
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Sleman Surana menegaskan, pihaknya akan melakukan audit terhadap hasil pembangunan Pasar Induk Godean.
Ini karena kondisi bangunan baru tapi sudah mengalami kerusakan.
Tujuan dari audit, lanjutnya, untuk mengetahui skema pembangunan. Terlebih adanya kerusakan pada bangunan baru.
Tentunya ini dianggap tidak wajar karena sudah ada kerusakan.
“Setelah kami audit, baru akan diketahui apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki. Karena mau tidak mau, ini bangunan sudah diterima dari pusat dan diserahkan ke pemerintah daerah, tapi ternyata hasilnya di lapangan tidak semuanya baik,” terang Surana.












