BANTUL, Joglo News – Kondisi sungai di Kabupaten Bantul secara umum masih tergolong baik.
Berdasarkan hasil pemantauan rutin Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, terhadap beberapa sungai utama, sebagian besar parameter kualitas air masih berada dalam batas aman sesuai baku mutu yang ditetapkan pemerintah.
Kepala DLH Kabupaten Bantul Bambang Purwadi Nugroho mengatakan, sungai yang menjadi titik pemantauan rutin meliputi Sungai Opak, Sungai Gajahwong, Sungai Oyo, Sungai Winongo, Sungai Code dan Sungai Bedog.
Hasil uji laboratorium terhadap parameter fisika dan kimia menunjukkan kondisi air masih memenuhi standar baku mutu, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan lingkungan hidup.
BACA JUGA: Kapasitas Terlampaui, ITF Bawuran Kewalahan Tampung Sampah Kiriman dari Kota Yogya
“Dari 19 parameter yang diuji, ada dua parameter yang nilainya melebihi baku mutu, yaitu nitrit dan total fosfat,” ujarnya, Rabu (22/10).
Ia menjelaskan, tingginya kandungan nitrit di sungai dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Di antaranya masuknya limbah dari peternakan dan rumah tangga, penggunaan pupuk berlebih di lahan pertanian, serta proses reduksi nitrat oleh mikroorganisme.
Sementara itu, kadar total fosfat yang tinggi terutama disebabkan oleh aktivitas manusia.
”Terutama dari limbah domestik, limpasan pertanian, limbah industri, serta sistem septik yang rusak atau kelebihan beban,” jelas Bambang.
Meski sebagian besar parameter masih memenuhi baku mutu, DLH Bantul tetap melakukan pengawasan dan pemantauan berkala untuk menjaga kualitas air sungai agar tetap dalam kondisi baik.
Lebih lanjut, kondisi ini harus menjadi perhatian bersama. Karena peran sungai di Bantul tidak hanya sebagai saluran air hujan, tetapi juga sumber kehidupan warga, baik untuk pertanian, peternakan, maupun kegiatan ekonomi.












