PULUHAN siswa dari tiga sekolah di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, mengalami gejala mual, muntah, dan sakit perut diduga akibat keracunan makanan setelah mengkonsumsi makan bergizi gratis (MBG).
Tiga sekolah yang terdampak yakni SD Jombor Lor, SMP Negeri 2 Mlati, dan MAN 3 Yogyakarta.
Kepala Puskesmas Mlati 1 Isa Listiyani mengatakan, pihaknya menerima laporan pertama sekitar pukul 09.00 WIB dari guru SMPN 2 Mlati.
Sejumlah siswa mengalami keluhan kesehatan seperti mual, mules dan sakit perut setelah mengikuti kegiatan makan bersama sehari sebelumnya.
“Informasi awal dari guru SMP Mlati 2, ada siswa yang diduga mengalami gejala setelah konsumsi makanan dari kegiatan MBG kemarin. Awalnya sekitar 50-an siswa, kemudian berangsur bertambah karena ada laporan dari MAN dan SD Jombor Lor,” jelasnya saat ditemui di Puskemas Mlati 1, Jumat (24/10).
BACA JUGA: Bangun Karakter Pelajar, 165 Sekolah Bertanding di Lomba Baris-Berbaris Mandalakrida
Puskesmas Mlati 1 bersama tim kesehatan segera melakukan penanganan medis terhadap para siswa.
Sebagian besar menjalani rawat jalan. Namun, seorang siswa sempat dirujuk ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM karena masih lemas.
“Total sekitar 84-an siswa yang kami tangani, tapi masih akan dicek lagi jumlah pastinya. Sebagian besar rawat jalan, dan satu dirujuk ke RSA,” katanya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
Sampel tersebut diambil dari dapur tempat makanan MBG disiapkan.
Setelahnya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Hingga Jumat siang, kondisi sebagian besar siswa dilaporkan berangsur membaik.
Pihak Dinas Kesehatan Sleman juga dijadwalkan mengambil dua sampel makanan.
Baik dari kegiatan makan bersama Kamis dan Jumat. Langkah ini untuk memastikan sumber penyebab dugaan keracunan tersebut.












