BANTUL, Joglo News – Terpantau adanya tumpukan sampah melebihi kapasitas di hanggar Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran.
Pengelola menyebut sampah tersebut berasal dari wilayah Kota Yogyakarta.
Perumda Aneka Dharma selaku pengelola ITF Bawuran menyebutkan, tumpukan tersebut tidak terjadi setiap saat.
Melainkan, hanya dalam waktu tertentu untuk menampung tumpukan sampah insidental.
“Kalau kondisi biasa, harusnya enggak. Ini dulu, karena pas waktu liburan itu, dari kota, semuanya kan bingung. Ini sebenarnya belum lama,” terang Direktur Perumda Aneka Dharma, Yuli Budi Sasangka, belum lama ini.
Hingga sekarang, ITF Bawuran olah 25-30 ton sampah per hari.
BACA JUGA: Kelas Minat dan Talenta, Strategi SMP Muhammadiyah 7 Yogya Kembangkan Bakat Siswa
Sehingga, jika sampah yang masuk masuk pengolahan dari kemampuan olah, maka terjadi penumpukan.
“Kalau sampah yang masuk melebihi itu, contoh misalnya, ini yang sekarang kita tampung di sini,” jelasnya.
Yuli menyampaikan, proses pengolahan sampah yang dilakukan. Sampah yang masuk diolah berdasarkan bisnis proses yang ada di ITF Bawuran.
Mulai dari sampah masuk hingga pembenahan lewat insinerator.
“Jadi, sampah masuk, kita masukkan ke dalam conveyor, bag opener dan sorting, kemudian sampai masuk ke insinerator. Seperti itu yang kita lakukan,” bebernya.












