GUNUNGKIDUL, Joglo News – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai menunjukkan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat Gunungkidul.
Sejak program bergulir, telah menyerap lebih dari seribu tenaga kerja lokal.
Diproyeksikan membuka hingga 2.700 lapangan kerja baru ketika seluruh dapur produksi beroperasi penuh.
Komandan Kodim 0730/Gunungkidul Letkol Inf Roni Hermawan mengatakan, hingga sekarang terdapat 22 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melibatkan sebanyak 1.034 karyawan.
“Untuk sementara dari 22 SPPG aktif, total tenaga kerja terserap sekitar 1.034 orang,” kata Roni, Jumat (24/10).
BACA JUGA: Puluhan Siswa di Mlati Sleman Alami Gejala Keracunan, Sampel MBG Diperiksa!
Dia menjelaskan, program ini masih dalam tahap pengembangan.
Kedepan, jika seluruh 58 dapur produksi yang direncanakan beroperasi, jumlah tenaga kerja akan melonjak menjadi sekitar 2.726 orang.
“Masing-masing dapur menyiapkan 47 karyawan seluruhnya direkrut dari wilayah setempat,” terangnya.
Terkait standar gaji dan kepesertaan BPJS Kesehatan serta Ketenagakerjaan, Roni menuturkan pihaknya belum memantau secara rinci.
“Hal itu, bisa dikroscek langsung ke kepala dapur masing-masing agar datanya lebih valid,” ucapnya.
Dia juga menyebut suplier dan pelaku usaha turunan tidak termasuk dalam struktur organisasi program MBG, sehingga belum tercatat dalam data resmi tenaga kerja.
“Meski begitu, keberadaan mereka dinilai akan memperkuat ekosistem ekonomi lokal melalui rantai pasok bahan baku dan logistik,” ungkapnya.
Sementara itu, dapur belakang Kodim 0730/Gunungkidul yang sempat berhenti beroperasi karena kendala angggaran kini kembali aktif.
“Sudah running lagi sejak kemarin,” jelasnya.












